Kamis, 25 September 2008
Habiburrahman
Habiburrahman El Shirazy, lahir di Semarang pada hari kamis 30 september 1976. Memulai pendidikan menengahnya di MTS Futuhiyyah I Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak di bawah asuhan KH. Abdul Bashir Hamzah.
Pada tahun 1992 ia merantau ke kota Budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995. Setelah itu melanjutkan pengembaraan intelektualnya ke Fak.Ushuluddin, Jurusan Hadis, Universitas Al-Ashar, Cairo dan selesai pada tahun 1999.
Telah merampungkan Postgraduate Diploma(Pg.D) 52 di The Institute for Islamie Studies in Cairo yang didirikan oleh imam Al-Baiquri (2001). Profil diri dan karyanya pernah menghiasi beberapa Koran dan majalah, baik lokal maupun nasional seperti Solo Pos, Republika Anninda, Saksi, Sabilli, Muslimah, dll.
Kang Abik demikian novelis muda ini biasa di panggil adik-adiknya semasa di SLTA pernah menulis naskah teatrikal puisi berjudul "Dzikir Dajjal" sekaligus menyutradarai pementasannya bersama teater Mbangbung di Gedung Seni Wayang Orang Srwedari Surakarta(1994). Pernah meraih juara I lomba menulis artikel se-MAN Surakarta(1994). Pernah menjadi pemenang juara I dalam lomba baca puisi religius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia book fair '94 dan ICMI On /il Jateng di Semarang,1994), Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Karesidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda UNS Surakarta" lgg).
Kang Abik juga pemenang I lomba pidato bahasa Arab se-Jateng dan DIY yang diadakan IMABA UGM Yogyakarta(1994). Pernah mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara Syarhil Qur’an setiap jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja.
Ketika menempuh studio di Cairo, Mesir, Kang Abik pernah memimpin kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Studi Yurisprudens dan Kajian Pengetahuan Islam) di Cairo (l996-l997). Pernah terpilih menjadi duta Indonesia untuk mengikuti perkemahan Pemuda Islam Internasional Indonesia" yang diadakan oleh WAMY (The Wortd Assembly of Moslem Youth) selama sepuluh hari di kota Ismailia, Mesir (Juli 1996). Dalam perkemahan itu, ia berkesempatan memberi orasi bejudul “Tahqiqul Amni Was Salam FiI 'Alam Bil Islam" (Realisasi Keamanan dan perdamaian di Dunia dengan Islam). Orasi tersebut terpilih sebagai orasi kedua dari semua orasi yang disampaikan peserta perkemahan berskala internasional tersebut.
Pernah aktif di Majelis Sinergi Kalam (MASIKA) ICMI Orsat Cairo (1998-2000), dan pernah menjadi koordinator sastra Islam ICMI Orsat Cairo selama 2 periode (1998-2000 dan 2000-2002). Sastrawan ini juga pernah dipercaya untuk duduk dalam Dewan Asaatidz Pesantren Virtual Nahdhatul Ulama yang ada di Cairo, dan sempat memprakasai berdirinya Forum Lingkar Pena (FLP) dan Komunitas Sastra Indonesia (KSl) di Cairo. Selain itu, Kang Abik telah menghasilkan beberapa naskah drama dan menyutradarai pentasnya di Cairo diantaranya:
l. Wa Islama (1999)
2. Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr. Yusuf Qardhawi yang
bejudul 'Alim Wa Thaghiyyah, 200O)
3. Darah Syuhada (2000)
Tulisannya berjudul membaca Insaniyyah Al Islam terkodifikasi dalam buku Wacana Islam Universal (diterbitkan oleh Kelompok Kajian MISYKATI Cairo, 1998). Berkesempatan menjadi Ketua Tim Kodifikasi dan Editor Antologi Puisi Negri Seribu menara "Nafas Peradaban" (Diterbitkan oleh ICMI Orsat Cairo, 2000). Kang Abik telah menghasilkan beberapa karya terjemahan, seperti:
l. Ar-Rasul (GIP, 2001)
2. Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2005)
3. Menyucikan Jiwa (G1P, 2005)
4. Rihlah llallah (Era Intermedia, 2004)
5. Dan lain-lain
Cerpen-cerpennya termuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin, (F8A, 2002) dan Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004), dan lain-lain.
Sebelum pulang ke lndonesia, di tahun 2002, Kang Abik diundang oleh Dewan Pustaka dan Dewan Malaysia selama 5 hari (1-5 Oktober) untuk membacakan puisi-puisinya berkeliling Malaysia dalam momen Kuala Lumpur World Poetry Reading ke-9, bersama penyair-penyair dunia lainnya. Puisinya juga termuat dalan Antologi Puisi Dunia PPDKL (2002) dan Masalah Dewan Sastra Q002) yang diterbitkan Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia dalam 2 bahasa yaitu Inggris dan Melayu.
Bersama penyair dunia yang lain, puisi Kang Abik juga dimuat dalam Imbauan PPDKL (1986- 2002) yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia (2004). Pada media pertengahan Oktober 2002, Kang Abik tiba di Tanah Air, saat itu juga Ia langsung diminta oleh Pusat Pengembangan Mutu Pendidikan (P2MP) Jakarta untuk ikut mentashih Kamus Populer Arab-Indonesia yang disusun oleh KMNU Mesir dan di terbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta (Juni 2003). Ia juga di minta menjadi kontributor penyusunan Ensiklopedi Intelektualisme Pesantren; Potret Tokoh dan pemikirannya, (terdiri atas tiga jilid dan diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta, 2003).
Mengikuti panggilan jiwa, antara tahun 2003-2004, Kang Abik memilih memdedikasikan ilmunya di MAN 1 Yogyakarta. Selanjutnya, sejaktahun 2004 hingga tahun 2006 ini, Kang Abik tercatat sebagai dosen di Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Islam Abu Bakar Ash shiddiq UMS Surakarta.
Selain pernah menjadi dosen di UMS Surakarta, kini Kang Abik sepenuhnya mendedikasikan dirinya di dunia dakwah dan pendidikan lewat karya-karyanya, lewat Pe santren Karya dan Wirausaha BASMALA INDONESIA, yang sedang dirintisnya bersama sang adik tercinta, Anif Sirsaeba dan budayawan kondang Prie GS di Semarang dan lewat wajihah dakwah lainnya.
Berikut ini adalah beberapa karya Kang Abik, yang telah terbit, Ketika Cinta Berbuah Surga (MQS Publishing, 2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (Republika, 2005), Ayat- Ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004), Di Atas Sajadah Cinta (Republika- Basmala, 2005, Ketika cinta Bertasbih 1 & 2 (yang Anda genggam), dan Dalam Mihrab Cinta (Republika-Basmala, 2007. Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem.