Jumat, 26 September 2008

Sutan Takdir Alisyahbana


Sutan Takdir Alisyahbana adalah motor dan pejuang gerakan pujangga Baru. Dia dilahirkan di Natal, Tapanuli Selatan, puda tanggal 11I Pebruari 1908. Buku roman pertamanya adalah Tak putus Dirundung Malang yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, tempat dia bekerja.
Mula-mula Sutan Takdir Alisyahbana bersekolah di HD Bangkahulu, kemudian melanjutkan ke Kweekschool di Muara Enim, dan HBS di Bandung. Setelah itu, ia melanjutkan ke perguruan tinggi, yaitu RHS ( Recht HogeSchool) di Jakarta. Pada tahun 1942 Sutan Takdir Alisyahbana mendapat gelar Meester in de rechten (Sarjana Hukum).
Selain itu, Takdir mengikuii titiatrtentang ilmu bahasa umum, kebudayaan Asia, dan filsafat. Peranan Sutan Takdir Alisyahbana dalam bidang sastra, budaya, dan bahasa sangat besar. Ia telah menulis beberapa judul buku yang berhubungan dengan ketiga bidang tersebut. Kiprahnya di dunia sastra dimulai dengan tulisannya Tak Putus Dirundung Malang (1929). Disusul dengan karyanya yang lain, yaitu Diam Tak Kunjung padam (1932), Layar Terkembang 1936, Anak Perawan di Sarang Penyamun (1941l), Grotta Azzura (1970), Tebaran Mega, Kalah dan Menang (1978), Puisi Lama (1941), dan puisi Baru (1946). Karyanya yang lain yang bukan berupa karya sastra ialah Tata bahasa Bahasa Indonesia (1936), Pembimbing ke Filsafat (1946), Dari perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia (1957), dan Revolusi Masyarikat "dan Kebudayaan di indonesia (1966).
Salah satu karyanya yang mendapat sorotan masyarakat dan para peminat sastra yaitu Layar Terkembang. Novel ini telah mengalami cetak ulang beberapa kali. Selain itu, Layar Terkembang merupakan cerminan cita-citanya. Dalam novel ini Takdir merenuangkan gagasannya dalam memajukan masyarakat, terutama gagasan memajukan peranan kaum wanita. cita-cita Takdir digambarkannya melalui tokoh Tuti sebagai wanita Indonesia yang berpikiran maju yang aktif dalam pergerakan wanita. Layar Terkembang merupakan puncak karya sastra Pujangga Baru.

Sidney Sheldon


Sidney Sheldon adalah penulis buku Melaikat Keadilan, Lewat Tengah Malam, Bila Esok Tiba, A Stranger in the Mirror, Bloodline, dan Master of the Game. Semuanya menjadi bestseller. Bukunya yang pertama dan lain daripada yang lain, Wajah Sang Pembunuh, oleh New York Times dipilih sebagai “kisah misteri paling baik tahun ini".
Semua novel Sheldon sukses difilmkan atau ditayangkan sebagai mini-seri di televise. Bahkan sebelum menjadi novelis, Sidney Sheldon telah memenangkan Tony Award untuk Redhead yang di pentaskan di Brodway, dan Academy Award untuk The Bachelor and the Bobby Soxer.
Beliau telah menulis skenario untuk dua puluh tiga film, diantaranya Esster Parade (dengan pemain utama Judy Garland) dan Annie Get Your Gun. Kecuali itu beliau juga menulis enam karya lain yang sukses di Broadway dan menciptakan empat film seri televisi yang masa putarnya bertahan lama, antara lain Hart to Hart dan I Dream of Jeannie. Kedua film seri tersebut diproduksikan dan disutradarai beliau sendiri. Sidney Sheldon tinggal di Southern California dan mengaku sebagai penulis yang penuh pemikiran aneh. "Saya tak dapat menahan hasrat saya," katanya, "Saya sangat suka menulis."

Rusman Sutiasumarga

Rusman Sutiasumarga Lahir tanggal 5 Juli l9l7 di Sagalaherang, Subang, Jawa Barat. Pendidikan Setelah tamat SMTP, kemudian masuk sekolah guru nasional Taman Siswa Budi Arti, tamat tahun 1941.
Pengalaman kerja : Tahun l94l - 1943 menjadi guru SD Swasta. Tahun 1943 - 1973 ( sampai saat pension ) bekerja di balai pustaka sebagai redaktur. Selain menjadi redaktur Balai pustka, ia juga mengajar di Taman Siswa sampai tahun 1984. Ia juga pernah menjadi dosen di Fak. Sastra UI dan Universitas Res Publica (sekarang Trisakti) dalam mata kuliah Sastra/Bahasa Sunda.
Tahun 1968 dikirim ke Jepang sebagai traince dalam bidang pembukuan atas nama penerbit Balai Pustaka Kegiatan di bidang sastra/bahasa: Tahun 1956 anggota juri BMKN untuk penetapan hadiah sastra 1955/1956 sampai dengan tahun 1958 ketua komisi Istilah Lembaga Basajeung sastra sunda Bandung. Tahun 1972 menjadi seketaris Panitia Pertimbangan Anugrah Seni. Depdikbud bidang Sastra Indonesia. Tahun 1972 itu juga menjadi anggota merangkap koordinator Komisi Penilai Naskah Sayembara Mangarang Bacaan Remaja, menyambut Tahun baru Intemasional 1972 lndonesia. Tahun 1977 anggota Dewan Juri Sayembara Mengarang Roman, Dewan Kesenian Jakarta.
Atas kegiatannya tersebut Rusman Sutiasumarga berkali - kali mendapatpiagam penghargaan, antara lain : Tahun 196l dari Lembaga Basa Jeungsastra Sunda untuk cerita pendek terbaik. Tahun l972 dari Menteri Penerangan, untuk pelaksaan program tahun buku internasional Indonesia.Tahun 1977 dari Gubemur DKI Jaya atas kegiatannya terus-menerus dalam bidang kesenian sastra Sunda di DKI Jaya. Tahun 1977 dari pusat pembinaan dan pengembangan bahasa. Buku-bukunya yang sudah terbit: yang Terhempas dan terkandas, kumpulan cerpen 1951, ciung wanara, cerita anak-anak. 1961 Korban Romantik, kumpulan cerpen tahun 1963. Aneka pustaka, kumpulan pembicaraan buku tahun 1974. Si Buncir, cerita anak - anak, tahun 1967. Papacangan, kumpulan cerpen bahasa sunda, tahun 1960. Cinta pertama, terjemahan karya Ivan Toergenyew, tahun 1972. Robinson Crusoe, terjemahan karya Danil Defoe, bersama Haksan wirasutisna tahun 1975. Putri Balkis, saduran tahun 1966. Kandjut Kundang, kumpulan cerita prosa dan puisi bahasa Sunda tahun 1963 bersama Ajip Rosidi.

Kamis, 25 September 2008

Kahlil Gibran

Kahlil Gibran lahir di beshari, Lebanon 1833. Pada usia 10 tahun ia berimigrasi ke Amerika bersama ibu dan kedua adik perempuannya. Sempat kembali ke tanah kelahirannya selama tiga tahun untuk memperdalam bahasa Arab. Kahlil Gibran menghabiskan masa remaja bersama seniman bohemian di Boston. la juga pernah tinggal di Paris selama setahun untuk berguru seni rupa pada beberapa seniman Prancis.
Pulang dari Paris ia pindah ke New York dan menetap di kota ini sampai akhir hayat. Tulisan-tulisan Gibran dikenal luas karena cita rasa orientalnya yang eksotik, bahkan mitis. Dianggap sebagai penyair Arab perantauan terbesar. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke lebih 20 bahasa.
Kahlil Gibran meninggal di New York 1931. Seorang pelayat pada prosesi pemakaman Gibran menggambarkan sebagian dari isi buku ini sebagai melampaui imajinasi. Ratusan pendeta dan para pemimpin agama, yang mewakili setiap acara pemakaman itu. Mereka berasal dari Kristen Maronit, Islam Syi'ah dah Sunni, Protestan, Gereja Yunani Kuno, Yahudi, Druz, dan lain-lain.
Kahil Gibran dikuburkan di Beshari, Lebanon, tempat dia menjalani masa kanak-kanaknya. Sebelum tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggris, "The Madman", "His Parables and Poems". Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam "The Madman". Setelah "The Madman", buku Gibran yang berbahasa Inggris adalah "Twenty Drawing", l9l9l, "The Forerunne", 1920, dan "Sang Nabi" pada tahun 1923, karya-karya itu adalah suatu cara agar dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918-1922.
Sebelum terbitnya "Sang Nabi', hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas. Mary dilamar Florance Minis, seorang pengusaha kaya dari Georgia. Ia rnenawarkan pada Mary sebuah kehidupan mewah dan mendesaknya agar melepaskan tanggung jawab pendidikannya. Walau hubungan Mary dan Gibran pada mulanya diwarnai dengan berbagai pertimbangan dan diskusi mengenai kemungkinan pernikahan mereka, namun pada dasamya prinsip-prinsip Mary selama ini banyak yang berbeda dengan Gibran. Ketidaksabaran mereka dalam membina hubungan dekat dan penolakan mereka terhadap ikatan perkawinan dengan jelas telah merasuk ke dalam hubungan tersebut. Akhirnya Mary menerima Florance Minis.
Pada tahun 1920 Gibran mendirikan sebuah asosiasi penulis Arab yang dinamakan Arrabithah Al Alamia (Ikatan Penulis). Tujuan ikatan ini merombak kesusastraan Arab yang stagnan. Seiring dengan naiknya reputasi Gibran, ia memiliki banyak pengagum. Salah satunya adalah Barbara Young. Ia mengenal Gibran setelah membaca "Sang Nabi'. Barbara Young sendiri merupakan pemilik sebuah toko buku yang sebelunnya menjadi guru bahasa Inggris. Selama 8 tahun tinggal di New York, Barbara Young ikut aktif dalam kegiatan studio Gibran. Gibran menyelesaikan "Sand and Foam" tahun 1926, dan "Jesus the Son of Man" pada tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama fulisannya "Lazarus" pada tanggal 6 Januari 1929. Setelah itu Gibran menyelesaikan 'The Earth Gods" pada tahun 1931. Karyanya yang lain "The Wanderer", yang selama ini ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932, setelah kematiannya. Juga tulisannya yang lain "The Garden of the Propeth".

Chairil Anwar



Chairil Anwar (Medan, 26 Juli 1922 - Jakarta, 28 April 1949) atau dikenal Sebagai "Si Binatang Jalang" (dalam karyanya berjudul Aku) adalah penyair terkemuka Indonesia. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 dan puisi modern Indonesia
Dilahirkan di Medan, Chairil Anwar merupakan anak tunggal. Ayahnya bernama Toeloes, yang bekerja sebagai pamong praja. Dari pihak ibunya, Saleha dia masih punya Pertalian keluarga dengan Sutan Sjahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia.
Chairil masuk Hollands Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang- Orang pribumi waktu penjajah Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, sekolah menengah pertama Belanda, tetapi dia keluar Sebelum lulus. Dia mulai untuk menulis sebagai seorang remaja tetapi tak satupun puisi Awalnya yang ditemukan.
Pada usia sembilan belas tahun, setelah perceraian orang tuanya, Chairil pindah dengan ibunya ke Jakarta di mana dia berkenalan dengan dunia sastra. Meskipun Pendidikannya tak selesai, Chairil menguasai bahasa Inggris, bahasa Belanda dan bahasa Jerman, dan dia mengisi jam-jamnya dengan membaca pengarang internasional ternama, Seperti: Rainer M. Rilke, W.H. Auden, Archibald Macleish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Ferron. Penulis-penulis ini sangat mempengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung mempengaruhi puisi tatanan kesusasteraan Indonesia.
Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastra setelah pemuatan tulisannya di Majalah Nisan pada tahun 1942, pada saat itu dia baru berusia dua puluh tahun. Hampir semua puisi-puisi yang dia tulis merujuk pada kematian. Chairil ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta jatuh cinta pada Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya.
Semua tulisannya yang asli, modifikasi, atau yang diduga diciplak dikompilasi Dalam tiga buku : Deru Campur Debu, Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus dan Tiga Menguak Takdir (1950, kumpulan puisi dengan Asrul Sani dan Rivai Apin.
Vitalitas puitis Chairil tidak pernah diimbangi kondisi fisiknya, yang bertambah lemah akibat gaya hidupnya yang semrawut. Sebelum dia bisa menginjak usia dua puluh tujuh tahun, dia sudah kena sejumlah penyakit. Chairit Anwar meninggal dalam usia muda karena penyakit TBC. Dia dikuburkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya dari zaman ke zaman. Hari meninggalnya juga selalu diperingati sebagai Hari Chairil Anwar.

Habiburrahman


Habiburrahman El Shirazy, lahir di Semarang pada hari kamis 30 september 1976. Memulai pendidikan menengahnya di MTS Futuhiyyah I Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak di bawah asuhan KH. Abdul Bashir Hamzah.
Pada tahun 1992 ia merantau ke kota Budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995. Setelah itu melanjutkan pengembaraan intelektualnya ke Fak.Ushuluddin, Jurusan Hadis, Universitas Al-Ashar, Cairo dan selesai pada tahun 1999.
Telah merampungkan Postgraduate Diploma(Pg.D) 52 di The Institute for Islamie Studies in Cairo yang didirikan oleh imam Al-Baiquri (2001). Profil diri dan karyanya pernah menghiasi beberapa Koran dan majalah, baik lokal maupun nasional seperti Solo Pos, Republika Anninda, Saksi, Sabilli, Muslimah, dll.
Kang Abik demikian novelis muda ini biasa di panggil adik-adiknya semasa di SLTA pernah menulis naskah teatrikal puisi berjudul "Dzikir Dajjal" sekaligus menyutradarai pementasannya bersama teater Mbangbung di Gedung Seni Wayang Orang Srwedari Surakarta(1994). Pernah meraih juara I lomba menulis artikel se-MAN Surakarta(1994). Pernah menjadi pemenang juara I dalam lomba baca puisi religius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia book fair '94 dan ICMI On /il Jateng di Semarang,1994), Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Karesidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda UNS Surakarta" lgg).
Kang Abik juga pemenang I lomba pidato bahasa Arab se-Jateng dan DIY yang diadakan IMABA UGM Yogyakarta(1994). Pernah mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara Syarhil Qur’an setiap jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja.
Ketika menempuh studio di Cairo, Mesir, Kang Abik pernah memimpin kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Studi Yurisprudens dan Kajian Pengetahuan Islam) di Cairo (l996-l997). Pernah terpilih menjadi duta Indonesia untuk mengikuti perkemahan Pemuda Islam Internasional Indonesia" yang diadakan oleh WAMY (The Wortd Assembly of Moslem Youth) selama sepuluh hari di kota Ismailia, Mesir (Juli 1996). Dalam perkemahan itu, ia berkesempatan memberi orasi bejudul “Tahqiqul Amni Was Salam FiI 'Alam Bil Islam" (Realisasi Keamanan dan perdamaian di Dunia dengan Islam). Orasi tersebut terpilih sebagai orasi kedua dari semua orasi yang disampaikan peserta perkemahan berskala internasional tersebut.
Pernah aktif di Majelis Sinergi Kalam (MASIKA) ICMI Orsat Cairo (1998-2000), dan pernah menjadi koordinator sastra Islam ICMI Orsat Cairo selama 2 periode (1998-2000 dan 2000-2002). Sastrawan ini juga pernah dipercaya untuk duduk dalam Dewan Asaatidz Pesantren Virtual Nahdhatul Ulama yang ada di Cairo, dan sempat memprakasai berdirinya Forum Lingkar Pena (FLP) dan Komunitas Sastra Indonesia (KSl) di Cairo. Selain itu, Kang Abik telah menghasilkan beberapa naskah drama dan menyutradarai pentasnya di Cairo diantaranya:
l. Wa Islama (1999)
2. Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr. Yusuf Qardhawi yang
bejudul 'Alim Wa Thaghiyyah, 200O)
3. Darah Syuhada (2000)

Tulisannya berjudul membaca Insaniyyah Al Islam terkodifikasi dalam buku Wacana Islam Universal (diterbitkan oleh Kelompok Kajian MISYKATI Cairo, 1998). Berkesempatan menjadi Ketua Tim Kodifikasi dan Editor Antologi Puisi Negri Seribu menara "Nafas Peradaban" (Diterbitkan oleh ICMI Orsat Cairo, 2000). Kang Abik telah menghasilkan beberapa karya terjemahan, seperti:
l. Ar-Rasul (GIP, 2001)
2. Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2005)
3. Menyucikan Jiwa (G1P, 2005)
4. Rihlah llallah (Era Intermedia, 2004)
5. Dan lain-lain
Cerpen-cerpennya termuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin, (F8A, 2002) dan Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004), dan lain-lain.
Sebelum pulang ke lndonesia, di tahun 2002, Kang Abik diundang oleh Dewan Pustaka dan Dewan Malaysia selama 5 hari (1-5 Oktober) untuk membacakan puisi-puisinya berkeliling Malaysia dalam momen Kuala Lumpur World Poetry Reading ke-9, bersama penyair-penyair dunia lainnya. Puisinya juga termuat dalan Antologi Puisi Dunia PPDKL (2002) dan Masalah Dewan Sastra Q002) yang diterbitkan Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia dalam 2 bahasa yaitu Inggris dan Melayu.
Bersama penyair dunia yang lain, puisi Kang Abik juga dimuat dalam Imbauan PPDKL (1986- 2002) yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia (2004). Pada media pertengahan Oktober 2002, Kang Abik tiba di Tanah Air, saat itu juga Ia langsung diminta oleh Pusat Pengembangan Mutu Pendidikan (P2MP) Jakarta untuk ikut mentashih Kamus Populer Arab-Indonesia yang disusun oleh KMNU Mesir dan di terbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta (Juni 2003). Ia juga di minta menjadi kontributor penyusunan Ensiklopedi Intelektualisme Pesantren; Potret Tokoh dan pemikirannya, (terdiri atas tiga jilid dan diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta, 2003).
Mengikuti panggilan jiwa, antara tahun 2003-2004, Kang Abik memilih memdedikasikan ilmunya di MAN 1 Yogyakarta. Selanjutnya, sejaktahun 2004 hingga tahun 2006 ini, Kang Abik tercatat sebagai dosen di Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Islam Abu Bakar Ash shiddiq UMS Surakarta.
Selain pernah menjadi dosen di UMS Surakarta, kini Kang Abik sepenuhnya mendedikasikan dirinya di dunia dakwah dan pendidikan lewat karya-karyanya, lewat Pe santren Karya dan Wirausaha BASMALA INDONESIA, yang sedang dirintisnya bersama sang adik tercinta, Anif Sirsaeba dan budayawan kondang Prie GS di Semarang dan lewat wajihah dakwah lainnya.
Berikut ini adalah beberapa karya Kang Abik, yang telah terbit, Ketika Cinta Berbuah Surga (MQS Publishing, 2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (Republika, 2005), Ayat- Ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004), Di Atas Sajadah Cinta (Republika- Basmala, 2005, Ketika cinta Bertasbih 1 & 2 (yang Anda genggam), dan Dalam Mihrab Cinta (Republika-Basmala, 2007. Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem.

Andrea


Pria kelahiran Belitung ini sangat menyenangi sain walaupun studinya ekonomi. Apa lagi dengan Sastra. Pria ini sudah menylesaikan 3 Novel, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Endensor, itu novel yang baru dia ciptakan berdasarkan kehidupan nyata sang novelis muda ini. Andrea lebih mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang akademisi dan backpacker (pengelana).
Pria berambut ikal ini sangat memiMpikan tinggal di Kye Gompa, desa tertinggi di dunia, di Pegunungan Himalaya. Andrea Kuliah di Universitas Indonesia dan dapat beasiswa di Sorbonne, Prancis dan Sheffield Hallam University, Inggris. Pada awal masa kecilnya Andrea sangat memprihatinkan dia sekolah di SD Muhammadiah, sekolah SD dengan taraf rendah. Tapi dia belajar hidup dari sekolah yang memprihatinkan itu dari 2 orang gurunya yang bersahaja.

Wayan Sunarta



Wayan Sunarta lahir di Denpasar, 22Juni 1975. Menyelesaikan studi antropologi di Fakultas sastra Llniversitas udayana, Bali, 2000. Tahun 1993-1995 aktif dalam Sanggar Minum Kopi Bali. Kemudian mendirikan Sanggar Purbacaraka di Fakul tas Sastra Universitas Udayana.
Menulis puisi, prosa liris, cerita pendek, feature, esai, artikel dan ulasan seni rupa. Tulisan-tulisannya dipublikasikan di harian Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika Suara Pembaruaq Sinar Harapan, The Jakarta Post, Bali Post, Nusa' Minggu pagi, Lampung Post, Jurnal Kalam, Jurnal Cak, majalah sastra Horison, majalah Kolong Budaya majalah Coast Lines, majalah Bali Echc, majalah Latitades, Gatra majalah Gamma, majalah Matra Bali, majalah Blocknot Poetry, jurnal Seni Rupa SIDI.
Tahun 2001 Sebuah cerpennya terpilih sebagai Sepuluh Cerpen Terbaik lomba penulisan cerpen yang digelar Harian Bali Post dan dibukukan dalam antologi Obituari Bagi yang Tak Mati (Pustaka Bali Past, 2002).
Tahun 2003, sebuah cerpennya masuk nominasi Krakatau Award lomba penulisan cerpen Nasional vang digelar Dewan Kesenian Lampung, dihimpun dalam manuskrip MuliSikep (DKL, 2003). Tahun 2004,sebuah cerpennya masuk Cerpen Pilihan Kompas 2004, dimuat dalam buku Sepi pun Menari di Tepi Hari (Buku Kompas, 2004).
Dalam bidang puisi, 1993 meraih sejumlah penghargaan lomba penulisan puisi nasional, diantaranya Krakatau Award dari Dewan Kesenian Lampung (2002). Sejumlah puisinya terhimpun dalam 15 antologi bersama, antara lain Antropologi Puisi Indonesia (Angkasa Bandung & KSI Jakarta, 1997). Bali The Morning After (Darma Printing, Australia, 2000), Puisi Tak Pernah Pergi (Buku Kompas, 2003), Juni 2003 diundang membacakan puisi-puisinya pada panggung Indoesia Mutakhir di Teater Utan Kayu Jakarta. Desember 2003 diundang sebagai Temu Sastra Jakarta di Taman Ismail Marjuki (TIM), Jakarta. Mantan wartawan kini penulis freelance, sembari mengasuh komunitas Kembang Lalang di Denpasar.

Titis Basino



Titis Basino, dilahirkan pada 17 Januari 1939 di Magelang dengan nama lengkap Titis Retnoningrum Basino dari pasangan Basino dan Suparmi adalah seorang sastrawati Indonesia pada kurun waktu 1960-1990-an. Sebelum tahun 1980-an namanya tidak banyak dikenal, mungkin karena Titis lebih banyak menulis cerita pendek daripada novel. Baru pada akhir 1980-an dan tahun 1990-an novel-novelnya bermunculan.
Titis rnenempuh pendidikan dasar dan pedidikan menengahnya di kota Purwokerto. Dia menyelesaikan pendidikan dasarnya pada tahun 1945, SMP diselesaikannya pada tahun 1955, dan SMA(pada tahun 1958.
Setamat SMA Titis pindah ke Jaharta dan melanjutkan pendidikannya di Fakultas Sastra Universitas Idonesia ia menyelesaikan tingkat sarjana mudanya pada 1961, lalu bekerja sebagai karyawan Perpustakaan FSUI selama satu tahun (!962). Kemudian Titis bekerja sebagai pramugari pada maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airways (1963-1964).
Titis mulai mengarang padatahrm 1957. k€fika iamasih duduk di bangku SMA. Saat itu, karangan-karangannya bany* rnengisi majalah sekohh. Pada 1963 ia mulai dikenal oleh para pembaca sastra Indonesia ketika sebuah cerita pen&knya yang berjudul "Di4 Hotel, dan Surat Ke,putusan" diterbitkan oleh rmjalah rgg$E' dan dinyatakan sebagai pererima hadialt hiburan"
Karya awalnya "l"trejaGanrbar" diterjemahkan ke dahm bahasa Inggris nrcnjadi'The Drafting Table" oleh Claine Sivensen dao diterbitkur obh Yayasan Lontar. Titis terus rnenerbitkan karyra-karyanya hingga tuntutan keluarga memaksarrya be*renti
pada1997.
Pada [[998] Titis rreodapatkan Penghargaan Sa*ra Pusat Perrbinaan dan Pengembangan Bahasa atas karyanya Dri Lembah ke Coolibah. Pada 1999 pernerintah tv{alaysb menganugeralrkan kqadanya per€hargaan Mastra sebuah penganugerahan krSa sastra yang kompetitif di Asiq T€nggara Meskipun Titis menulis terfiang berbagai toprlq ia pling dikenal untuk cerita-ceritanya mengenai kaum per,empuan dan rnasalah dalam hubnrngan pribdi kaumnya Titis menftah dengan Ir. Pumorno Ismadi pada tanggal 5 Mei 1964.

Cerita pendek
. Pelarian (1962)
. Dia Hotel, Surat Keputusan (1963)
. Lesbian (1976)
. Rumah Dara (1977)
r Sarang Burung (1997)
. Mendaratnya Sebuah Kapal (1997)
. Mawar Hari Esok (1997\
. Susuk (cerpen, dalam John H. McGlyff! Menagerie /, Jakarta: Lontar
Foundation)
Novel
. Bukan Rumahku (1976)
. Pelabuhan Hati (1978)
. Di Bumi Aku Bersua di Langit Aku Bertetgu (1983)
. Triftogi: Dari Lembah Ke Coolibah (1997); Welas Asih Mereirgkuh Tajali (1997);
Menyucikan P-erselingkuhan ( I 998)
. Aku SuBiah Istri Wardian (1998)
. Tersenyumpun Tidak Untukku L?ei (1998)
. Terjaln),a Gunung Fatu (1998)
. Aku Kendalikan Air. Apil Angin dan Tanah (1998)
. Rurnah Kaki Seribu (1998)
. Tangan-Tangan Kehidupan (1999)
. Bila Binatang Buas Pirdah Habitat (1999)
. Mawar Hitam Milik Laras (1999)